Quantcast
Channel: Dunia UKM – Portal Lengkap Dunia Marketing
Viewing all 201 articles
Browse latest View live

Hartadinata Makin Agresif Garap Segmen Menengah Bawah

$
0
0

Jakarta, 17 April 2018 – Bagi segmen menengah bawah, perhiasan emas memiliki dua fungsi, yakni sebagai aksesoris dan instrumen investasi jangka menengah dan pendek. Toko emas selalu ramai dikunjungi pembeli dari segmen ini, terlebih menjelang momen spesial seperti hari raya Idul Fitri.

Tidaklah mengherankan jika PT Hartadinata Abadi Tbk, produsen dan penyedia perhiasan emas agresif menggarap segmen menengah bawah. Untuk segmen menengah-bawah, Hartadinata Abadi memiliki jaringan toko emas bernama “ACC”. Saat ini, Hartadinata memiliki 26 gerai ACC. “Sampai 2019 kami berencana menambah sampai 200 toko ACC, dimana 40% nya franchise,” tutur Sandra Sunanto, Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk.

Menurut Sandra dibutuhkan investasi sekitar Rp2-3 miliar untuk membuka satu toko ACC. Investasi sebesar itu sudah berikut stok produk perhiasan emas. Agresifnya Hartadinata dalam mengembangkan ACC tidak lepas dari kontribusi ACC selama ini. “Kontribusi penjualan ACC mencapai 70% dari total penjualan kami,” jelas Sandra.

Sandra Sunanto, Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk (ketiga dari kanan) bersama manajamen Hartadinata Abadi usai jumpa pers di Jakarta

Sandra menambahkan, lebaran (Idul Fitri) merupakan momen bagi Hartadinata untuk menggenjot penjualan. Pasalnya pada momen lebaran permintaan perhiasan emas meningkat hingga 3 kali lipat dibandingkan hari – hari biasa.

Yang paling diminati pasar emas kadar 300 sampai 375 atau sekitar 8 sampai 9 karat. Tahun ini, Hartadinata menargetkan pertumbuhan penjualan sekitar 15% dan peningkatan laba 9%. “Ekonomi hanya tumbuh sedikit sekitar 5%. Namun kami sebagai produsen emas berharap emas tetap menjadi pilihan investasi masyarakat dalam kondisi apapun,” imbuh dia.

Tahun 2017, Hartadinata membukukan kenaikan laba sebelum pajak sebesar 15,64% dibandingkan tahun 2016 yang sebesar Rp147 miliar dengan pencapaian laba bersih Rp112 miliar. Adapun total pendapatan di tahun 2017 tumbuh 13% menjadi Rp2,482 triliun dibandingkan periode sebelumnya.

Selain memiliki ACC, Hartadinata juga memiliki dua merek ritel emas lain. Celine Jewellry, menjual perhiasan emas dengan aksesori berlian. Celine Jewellry menyasar segmen menengah atas. Claudia Perfect Jewellry juga menyasar segmen menengah atas, namun yang dijual fashion jewellry dan cincin kawin.

9 Produk Unggulan

Hartadinata kembali akan berpartisipasi pada 12th Jakarta International Jewellry Fair 2018 (12th JIJF 2018). Pada pameran yang bakal berlangsung 19-22 April 2018, di Jakarta Convention Center ini, perusahaan yang melepas saham perdananya Juni 2017 lalu itu akan menampilkan 9 produk signature. Kesembilan produk signature dibalut dalam tema “Dari Hartadinata dari Indonesia”.

Hartadinata akan menampilkan rangkaian perhiasan emas berbentuk 9 ikon yang mewakili budaya Indonesia, yakni musik tradisional, Candi Borobudur, bunga khas Indonesia, hewan khas Indonesia, motif Toraja, rumah tradisional, senjata tradisional, batik, dan wayang.

Menariknya kesembilan perhiasan emas tematik tersebut didesain oleh seniman-seniman lokal. “Kami menggunakan desainer lokal, bukan desainer asing, karena desainer lokal lebih memahami selera pasar lokal,” tutur Sandra. Sandra menargetkan, pada pameran di Jakarta Hartandinata bisa menjual hingga 300 kg emas. Jumlah ini hampir 3 kali lipat dibandingkan pameran sebelumnya di Surabaya, dimana Hartadinata hanya menjual 100 kg emas.

The post Hartadinata Makin Agresif Garap Segmen Menengah Bawah appeared first on Portal Lengkap Dunia Marketing.


Advocate, Program Referensi Pelanggan Yang Menguntungkan

$
0
0

Pelanggan merupakan urat nadi dari setiap bisnis, tak terkecuali bisnis ritel. Yang dibutuhkan bukan sekadar pelanggan loyal, tapi lebih dari itu, yakni pelanggan yang mau mereferensikan keunggulan suatu produk atau jasa, sehingga orang lain tertarik untuk menggunakan atau membelinya.

Menjawab tantangan tersebut, TADA menawarkan sebuah platform membership advocate engagement untuk industri ritel. Dengan platform ini peritel dapat meningkatkan penjualan mereka dengan cara memberikan insentif kepada pelanggan dan menjadikan mereka sebagai  mitra bisnis.

CEO TADA Antonius Taufan (pertama dari kiri) dan Head of Product TADA Rebecca Agietstha (kedua dari kiri) saat peluncuran TADA

Head of Product TADA Rebecca Agietstha menjelaskan, TADA merupakan advokasi dan membership platform. Platform ini cocok diaplikasikan di berbagai jenis usaha ritel seperti resto, café, salon atau ritel lainnya. Pada program ini pelaku usaha mengajak pelanggan mereka ikut program membership dan dan advokasi (advocate).”

“Jadi di sini kami ingin menyampaikan, bahwa dengan program advocate (referensi pelanggan) itu menjadi marketing yang paling efektif untuk sebuah bisnis. Seperti restoran contohnya, dengan TADA jadi kita enable costumer untuk bisa mereferensikan rekan-rekan mereka untuk makan di restoran tersebut,” ungkap Rebecca yang ditemui saat peluncuran TADA, di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Rabu (9/5).

CEO TADA, Antonius Taufan menambahkan, saat ini pelanggan sudah lebih pintar. Mereka tidak puas lagi dengan program loyalty yang cuma menguntungkan perusahaan sepihak. “Untuk itu kita mengajak para bussines owner membangun one on one relationship dengan membership sebagai profit center, sehingga revenue terbangun dengan sendirinya,” ungkap Taufan.

Program Advokasi TADA intinya menggiring pelanggan menjadi fanatik pada sebuah merek. Taufan memberi contoh fanatisme suporter sepakbola pada klub yang tanpa dibayar. Justru mereka mau membayar tiket pertandingan tiap kali klub kesayangan mereka bertanding. “Nah melalui TADA kita ingin membangun hal tersebut, bagaimana caranya membuat pelanggan menjadi member kemudian member menjadi advocate atau advokasi marketing,” tambah Taufan.

Dengan menjadi member advocate, para pelanggan justru berkesempatan memperoleh poin yang dapat digunakan untuk bertransaksi. Poin diperoleh dengan cara membagikan referensi tentang produk  dalam  bentuk konten, baik video maupun artikel, yang mereka sebar ke media sosial.

 

Tony Burhanudin

 

 

The post Advocate, Program Referensi Pelanggan Yang Menguntungkan appeared first on Portal Lengkap Dunia Marketing.

Babyloania, Incar Celah “Sewa” di Pasar Kebutuhan Bayi

$
0
0
babyloania

Perlu keberanian untuk merambah niche market. Pasar dengan segmen konsumen ini memang terbukti memiliki karakteristik spesial dan perlu treatment khusus. Babyloania paham hal tersebut dan mencoba hadir dengan solusi jitu bagi para orang tua perihal kebutuhan bayi.  

babyloania 

Apa pun, asal yang terbaik untuk sang buah hati! Frasa demikian memang ideal bila dikaitkan dengan konsumen di pasar kebutuhan bayi dan anak. Ya, semua orang tua memang lazimnya akan memberikan atau minimal mengusahakan yang nomor satu untuk kebutuhan anaknya. Mulai dari pakaian, peralatan makan, mainan, stroller, dan sebagainya.

Dari sisi produsen, kecenderungan perilaku konsumen ini tentunya sangat potensial. Pasar kebutuhan bayi dan anak memang kadang tak masuk akal. Data Sigma Research Indonesia per Desember 2017 menyebutkan, kategori produk untuk anak baduta (bawah dua tahun) di Indonesia nilainya Rp88,1 triliun. Potensi tersebut ditambah lagi jumlah kelahiran rata-rata di Tanah Air yang mencapai angka 4,5 juta bayi per tahun. Jadi tak heran, setinggi apa pun banderol harga kebutuhan peralatan bayi dan anak, tetap ada konsumen yang membelinya.

Namun, ada fakta menarik yang ditemukan dari pasar kebutuhan anak, terutama baduta. Life cycle atau waktu penggunaan dari produk-produk di segmen ini sangat singkat. Anak, terutama 1.000 hari pertama, memang melalui serangkaian tahap perkembangan hidup yang penting, dan setiap tahapannya memiliki kebutuhan tersendiri. Baby bouncer misalnya, digunakan sejak bulan pertama kelahiran hingga maksimal 6 bulan atau ketika berat bayi mencapai 12 kilogram. Contoh lain adalah bantal khusus ibu hamil yang usia pemakaiannya maksimal hanya 9 bulan. Alhasil, beberapa peralatan yang dibeli dengan harga mahal pun digunakan hanya sebentar dan berakhir di gudang.

Pengalaman serupa dialami Zhafira Lubis dan suami, Arlo Erdaka Temenggung. Sama halnya dengan para orang tua pada umumnya, mustahil bagi pasangan ini untuk memenuhi seluruh kebutuhan dua anak mereka dengan cara membeli. Cara “sewa” pun tercetus dalam benak Zhafira yang lantas direalisasikan dalam bentuk www.babyloania.com.

babyloania“Babyloania ingin membantu sebanyak mungkin orang tua. Bagi kami, sewa dapat menjadi solusi bagi para orang tua. Dengan menyewa, orang tua dapat memberikan fasilitas dan lingkungan yang terbaik bagi anaknya untuk tumbuh, dengan menghemat uang dan juga menghemat tempat penyimpanan di rumah,” ungkap perempuan berhijab ini.

Dengan dirinya sebagai founder sekaligus chief marketing officer dan sang suami sebagai co-founder, roda bisnis Babyloania pun mulai digerakkan per Juni 2014. Awalnya Zharifa hanya bermodalkan delapan perkengkapan bayi miliknya pribadi. Meski pendanaan website murni dari bootstrapping, lambat laun jumlah produk serta permintaan dari customer Babyloania pun terus bertambah.

Sejak awal Babyloania memfokuskan semua kegiatan transaksinya melalui online di website www.babyloania.com. Produk yang ditawarkan meliputi perlengkapan untuk ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita hingga anak usia 5 tahun, mainan edukasi, serta buku anak untuk disewakan. Untuk menyewa produk kebutuhan bayi dan anak di Babyloania, customer hanya perlu memesan barangnya di website babyloania.com, menentukan tanggal mulai sewa dan durasi penyewaan, lantas melakukan pembayaran.

“Kami tidak mensyaratkan adanya jaminan, karena ingin proses menyewa semudah dan sesimpel mungkin untuk para orang tua. Barang juga akan kami antar dan jemput kembali ke alamat customer,” ungkap Zhafira perihal service di Babyloania.

Dirinya mengaku menyasar target konsumen berusia 25–35 tahun. Mayoritas adalah perempuan (ibu) yang menjadi pengguna aktif media sosial serta ingin memberikan fasilitas terbaik bagi anaknya dengan harga yang terjangkau. Selain itu, Babyloania juga membidik para orang tua yang memiliki produk anak untuk disewakan atau dijual sebagai partner.

Khusus untuk partner, dua fitur yang ditawarkan adalah titip sewa dan titip jual. Titip sewa adalah fasilitas bagi para orang tua untuk menyewakan peralatan kebutuhan anak milik mereka melalui Babyloania, dengan kesepakatan 45% untuk owner, 55% untuk Babyloania. Sementara titip jual adalah fasilitas bagi para orang tua untuk menjual peralatan kebutuhan anak milik mereka dengan kesepakatan 75% untuk owner dan 25% untuk Babyloania. Dalam strategi penetapan harga sewa, Zhafira memastikan penghematan orang tua sebagai konsumen menjadi faktor terpentingnya. Minimal angka penghematan harus ada di kisaran 50% dari harga beli baru.

Kendati ceruk pasar yang digelutinya ini belum marak pemain, Zhafira tak alpa mengomunikasikan brand ecommerce-nya. Secara organik, melalui media sosial serta komunitas orang tua, dirinya rutin menjalin engagement dengan para konsumen Babyloania.

“Kami aktif menggunakan medsos untuk memasarkan barang yang kami sewakan, juga program titip sewa dan titip jual. Selain itu, kami memuat konten dan informasi terkait parenting, membahas topik parenting dan memberikan ide bermain dengan anak, serta cara membuat mainan sensori anak,” ungkapnya mengenai strategi konten di media sosial.

Sampai awal 2018, Babyloania tercatat sudah melayani 5.000 keluarga di wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Bersama 24 karyawannya, Zhafira pun bertekad membantu lebih banyak lagi orang tua yang memiliki permasalahan soal peralatan bayi dan anak, serta melakukan ekspansi untuk wilayah distribusi di luar Jadetabek.

Angelina Merliana Ladjar

“Babyloania ingin membantu sebanyak mungkin orang tua. Bagi kami, sewa dapat menjadi solusi bagi para orang tua. Dengan menyewa, orang tua dapat memberikan fasilitas dan lingkungan yang terbaik bagi anaknya untuk tumbuh, dengan menghemat uang dan juga menghemat tempat penyimpanan di rumah.”
MM.02.2018/W

The post Babyloania, Incar Celah “Sewa” di Pasar Kebutuhan Bayi appeared first on Portal Lengkap Dunia Marketing.

Uncledazs Tawarkan Paket Promo Kemitraan Khusus Ramadhan

$
0
0

Jakarta – Bulan Ramadhan merupakan momen penuh keberkahan, momentum tersebut dimanfaatkan sejumlah orang untuk berwirausaha. Salah satunya yakni usaha kuliner khususnya takjil, baik yang sifatnya permanen maupun pedagang musiman.

Namun, permasalahan minimnya modal menjadi kendala sejumlah orang untuk memulai usaha. Ditambah pengetahuan tentang usaha yang masih sangat minim, membuat banyak banyak orang takut atau enggan berwirausaha.

Namun berbagai masalah tersebut harusnya tidak membuat orang khawatir untuk memulai usaha, karena saat ini banyak paket usaha waralaba atau kemitraan yang ditawarkan. Salah satunya dari ‘Uncledazs’. Uncledazs adalah produsen kuliner ‘Chicken Pop’ atau populer disebut ‘Ayam Pop Corn’.

Selama periode Ramadhan 2018, Uncledazs menawarkan paket promo kemitraan senilai Rp6 juta. Investasi ini lebih hemat Rp4 juta, karena di luar Ramadhan nilainya mencapai Rp10 juta. Dengan investasi Rp6 juta, mitra akan memperoleh booth Uncledazs, 9 jenis bahan baku olahan Uncledazs (masing-masing 200 porsi), cooking set, dan deep fryer.

Ayam Pop Corn Uncledazs

Booth Ayam Pop Corn Uncledazs

“Menyambut bulan suci Ramadhan 2018, setelah melakukan serangkaian riset, kami memutuskan untuk menawarkan paket hemat kemitraan Uncledazs senilai 6 juta rupiah selama periode Ramadhan 2018,” ujar Marketing Manager Uncledazs, Levya menyampaikan.

Lebih lanjut Levya menuturkan, menu chicken pop Uncledazs ini cukup booming dan dicari banyak konsumen, khususnya untuk menu berbuka puasa. “Bukan hanya lezat sebagai cemilan, menu ayam pop corn Uncledazs juga sangat cocok dijadikan lauk saat berbuka,” tambah Levya.

 

The post Uncledazs Tawarkan Paket Promo Kemitraan Khusus Ramadhan appeared first on Portal Lengkap Dunia Marketing.

Es Kepal Baba Ali Rilis Varian Baru dan Bonus Kemitraan Menarik

$
0
0

Jakarta – Sambut Ramadhan 2018, ‘Es Kepal Baba Ali’ menghadirkan inovasi varian rasa baru, yakni ‘Es Kepal Tango Bubble Gum’. Produk tersebut merupakan pertama dan satu-satunya di kategori es kepal.

Langkah tersebut guna mempertahankan eksistensi bisnis para mitra Es Kepal Baba Ali. Hadirnya varian baru tersebut melengkapi jajaran varian milik Es Kepal Baba Ali, yakni Es Kepal Milo, Silverqueen, Bengbeng, serta Kitkat Green Tea

Selain meluncurkan varian rasa baru, Es Kepal Baba Ali juga menawarkan promo khusus kemitraan. Siapapun yang bergabung dalam paket kemitraan ‘Es Kepal Baba Ali’ selama bulan Ramadhan akan mendapatkan mesin serut es gratis tanpa biaya tambahan atau sesuai harga paket yang ditawarkan, yakni hanya Rp4 juta.

kemitraan Es Kepal Baba Ali

Es Kepal Baba Ali

“Fenomena minuman es kepal kekinian menjadi peluang usaha yang sangat menjanjikan, terlebih selama bulan puasa. Hal tersebut membuat sejumlah orang tertarik menjalankan usaha es kepal, namun untuk memulai hal tersebut tentunya perlu sejumlah persiapan. Mempermudah hal tersebut, Es Kepal Baba Ali menawarkan paket lengkap kemitraan produk sejenis dengan harga terjangkau,” tutur Dian, Marketing Manager Es Kepal Baba Ali.

.

 

The post Es Kepal Baba Ali Rilis Varian Baru dan Bonus Kemitraan Menarik appeared first on Portal Lengkap Dunia Marketing.

#WirausahaMerdeka Tumbuhkan Semangat Berbisnis Kaum Muda

$
0
0

Jakarta – Banyak cara untuk menumbuhkan kesadaran berwirausaha di Indonesia. PT IndoSterling Technomedia, melalui situs pencari bernama LOKAmedia, berupaya mewujudkannya melalui program #WirausahaMerdeka. Program ini memberikan pelatihan dan asistensi kepada 20 calon pengusaha.

“Mereka ini dibagi ke dalam empat kelompok untuk mengikuti serangkaian modul pelatihan dan sharing sessions. Kegiatan ini sejalan dengan misi LOKAmedia dalam menumbuhkan semangat wirausaha di Indonesia,” kata Mega Anindya, vice president Group Business Development PT IndoSterling Technomedia, dalam jumpa wartawan di Jakarta, Jumat (8/6).

Peluncuran #WirausahaMerdeka IndoSterling dan LOKAmedia

Ega mengatakan, untuk memaksimalkan #WirausahaMerdeka pihaknya melakukan pembaruan situs pencari LOKAmedia. Dalam versi terbaru LOKAmedia 2.0, dihadirkan sejumlah fitur baru yang dilengkapi dengan dashboard statistik lebih komprehensif untuk memudahkan mencari pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di dunia maya.

“Kami juga memberikan fitur baru berupa chat-room untuk UMKM supaya bisa langsung berkomunikasi dengan konsumennya. Dalam versi LOKAmedia 2.0 ini, UMKM yang bergabung sebagai listing akan mendapatkan pula bonus 1000 kredit penayangan,’ ujarnya.

Deasy Sutedja, communication director IndoSterling Group, menjelaskan #WirausahaMerdeka sebagai langkah kongkret dalam menumbuhkan semangat wirausaha sekaligus menguatkan ekonomi nasional yang bertumpu pada kekuatan UMKM. Ia menambahkan, LOKAmedia sebagai hyper local directory engine diharapkan bisa menjadi ruang virtual bagi para pengusaha yang ingin mempromosikan usahanya secara digital.

“Sebagai aplikasi dan situs pencarian, LOKAmedia sangat membantu pengguna untuk menemukan segala kebutuhan barang dan jasa dalam radius 0-12 km dari lokasi titik pencarian,” katanya. Selain itu, dia juga berharap LOKAmedia bisa menjadi media promosi yang terjangkau serta bisa disesuaikan dengan objektive marketing atau media promosi pelaku UMKM.

Sementara itu, influencer digital Gofar Hilman menyambut positif #WirausahaMerdeka ini. Gofar yang juga menggeluti dunia hiburan tanah air sebagai komedian, penyiar radio, aktor sekaligus pengusaha muda, melihat kegiatan ini sangat berharga bagi kaum muda yang ingin memulai berwira usaha. “Kegiatan ini sangat membantu karena diberikan pelatihan sekaligus sharing pengalaman dari orang-orang yang sudah mempunyai mengalami jatuh bangun usahanya,” katanya.

Gofar melanjutkan, di tengah maraknya e-commerce, kreatifitas dalam menjual barang tetap yang utama. Namun demikian, sentuhan antarmanusia di atas  kekuatan digital. “Meski digital media itu penting, tapi sentuhan manusia tetap lebih penting,” ujar pemilik akun sosial media @pergijauh ini.

The post #WirausahaMerdeka Tumbuhkan Semangat Berbisnis Kaum Muda appeared first on Portal Lengkap Dunia Marketing.

Mangojack Perkenalkan Menu Baru dan Promo Kemitraan

$
0
0

Jakarta-Tren Es Kepal Milo dan waralaba Es Kepal Milo rupanya terus menguat. Jika selama ini fenomena waralaba es kepal yang identik dengan varian es kepal Milo, kali ini Mangojack yang merupakan penyedia produk waralaba minuman kekinian kembali memperkenalkan inovasi baru es kepal.

Jika sebelumnya dikenal dengan produk minuman “Waralaba Mango Thai “, kali ini Mangojack menghadirkan produk terbaru berupa produk es kepal dengan aneka topping buah, yakni es kepal Mangga, Alpukat, Stroberi.

“Waralaba Mangojack terus melakukan inovasi melalui rangkaian produk minuman kekinian supaya selalu digemari masyarakat, dan kali ini kami kembali memperkenalkan produk es kepal mangojack dengan 3 varian, yakni Mangga, Alpukat, dan Stroberi,” jelas Head Marketing Division Mangojack, Dian Ayu.

Menu baru Es Kepal Mangojack

Tak hanya varian baru minuman Es Kepal, brand yang awalnya populer dengan waralaba minuman Mangga kekinian tersebut juga memperkenalkan menu-menu baru minuman lain yang antara lain Alien dan Hallowen. Ada juga minuman olahan manga lainnya yang baru saja diperkenalkan,yakni Frapucino Mango ala starbuck dan Falooda Mango dari india.

Untuk terus mempopulerkan menunya dan memberi kesempatan kepada pengusaha lain ikut menikmati usaha tersebut, Mangojack menawarkan peluang bisnis yang menjanjikan dengan harga promo terjangkau. Mangojack menyediakan 3 paket usaha mulai Rp9.5 juta. Masing-masing harga paket sudah mencakup booth, perlengkapan, bahan baku, seragam, dan lain-lain.

“Khusus bulan ini kami akan berikan diskon tambahan sehingga harga paket usaha menjadi semakin terjangkau dan lebih banyak lagi yang bisa menjadi pengusaha baru di Indonesia,” imbuh Dian.

The post Mangojack Perkenalkan Menu Baru dan Promo Kemitraan appeared first on Portal Lengkap Dunia Marketing.

Hybrid Cloud Omega POS Antisipasi Hilangnya Data Transaksi Penjualan

$
0
0

Jakarta – Usaha waralaba terus berkembang dengan bidang usaha beragam seperti makanan, minuman, dan produk lainnya. Skalanya usahan pun beragam dari yang kecil hingga besar. Hal ini tentunya harus barengi dengan pengetahuan manajemen pengelolaan usaha, agar waralaba dapat tumbuh berkesinambungan.

Pengetahuan yang dibutuhkan antara lain pencatatan keuangan dan manajemen toko. Sayangnya banyak pengusah waralaba yang  menganggap enteng hal tersebut hingga usahanya pun gulung tikar.

PT Omega Teknologi Indonesia, pionir perangkat lunak Point of Sales (POS) terintegrasi real time dengan sistem akunting secara resmi meluncurkan versi terbaru produk software kasir yang dinamakan Hybrid Cloud.

Ong Pendopo Winoto selaku Direktur PT Omega Teknologi Indonesia menjelaskan, koneksi Internet yang kurang stabil di Indonesia sangat memerlukan fitur online mode untuk transaksi kasir.

PT Omega Teknologi Indonesia, pionir perangkat lunak Point of Sales (POS) terintegrasi real time dengan sistem akunting secara resmi meluncurkan versi terbaru produk software kasir yang dinamakan Hybrid Cloud

“Dibutuhkan waktu yang cukup panjang bagi kami untuk meminimalkan risiko hilangnya data transaksi offline, yang sangat mungkin terjadi pada perangkat POS,” jelasnya dalam pameran International Franchise, Lisence & Business Concept Expo and Conference (IFRA) 2018 di Jakarta Convention Center, Jumat (20/7/2018).

Ong menambahkan, yang membedakan aplikasi Omega POS dengan POS lain yakni mode offline dari hybrid cloud, sehingga data transaksi penjualan akan tetap tersimpan dan tidak hilang, meskipun aplikasi tersebut terhapus secara sengaja atau tidak sengaja.

Dalam pameran waralaba IFRA 2018 ini Omega memperkenalkan pula Smartcashier Micro yang disesuaikan dengan anggaran para pebisnis pemula. UKM yang sudah naik tingkat bisa menggunakan Smartcashier Pro yang sudah terintegrasi penuh dengan akunting, Loyalty App (white labelling), Ide Kuliner (Customer relationship management).

The post Hybrid Cloud Omega POS Antisipasi Hilangnya Data Transaksi Penjualan appeared first on Portal Lengkap Dunia Marketing.


Lemonilo Gandeng Pengusaha Kafe dan Ropang Tawarkan Menu Sehat

$
0
0

Makanan sehat kian digandrungi masyarakat Indonesia. Sayangnya, jumlah restoran yang menawarkan menu makanan sehat selain masih  sangat terbatas, harganya pun terkadang tidak pas untuk kantong.

Menyikapi kondisi tersebut, merek produk sehat dan alami  berbasis teknologi, Lemonilo  berafliasi dengan pengusaha kuliner di Jakarta untuk mencanangkan gerakan kafe dan ropang (roti panggang) sehat.

Gerakan ini dimulai dengan menawarkan menu mie berbahan alami dengan harga terjangkau yang bebas dari bahan pengawet, pewarna, serta tanpa tambahan MSG sebagai salah satu menu di berbagai restoran dan kafe di Jakarta.

“Adanya pilihan menu yang lebih sehat bisa membantu masyarakat Indonesia untuk memulai pola hidup yang lebih sehat secepatnya. Apalagi harganya sangat terjangkau, mulai dari Rp18.000 sehingga siapapun bisa menikmatinya,” ujar Shinta Nurfauzia, CEO Lemonilo.

Gerakan ini telah diikuti beberapa pelaku bisnis kuliner di Jakarta meliputi What’s Up Café, Department of Juicetice, Warung Overtaste, Farmer’s Bowl, Roti Eneng, Kolary Coffee, dan Medifit. Lemonilo juga membuka kesempatan bagi pelaku bisnis kuliner lain untuk bergabung dalam gerakan ini.

Seperti diketahui penduduk Jakarta menempati posisi pertama untuk angka obesitas dengan persentase sekitar 39,7% (data Renstra Kemenkes 2015 – 2019). Angka ini 2,5 kali lebih besar daripada persentase tingkat  obesitas terendah yaitu Nusa Tenggara Timur yang hanya 15,2%. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan dan pola makan orang Jakarta yang hobi mengonsumsi makanan tidak sehat (junk food), stress serta  kurangnya aktivitas fisik.

Melalui gerakan kafe dan ropang sehat ini, Lemonilo berharap masyarakat bisa mulai menjaga kesehatan tubuh mereka dengan memilih menu yang lebih sehat dan terjangkau, bahkan di tempat-tempat yang tidak sehat sekalipun. Bersama Lemonilo, nongkrong di kafe pun bisa dilakukan dengan cara yang sehat dan tidak merusak tubuh.

 

 

 

 

 

 

The post Lemonilo Gandeng Pengusaha Kafe dan Ropang Tawarkan Menu Sehat appeared first on Portal Lengkap Dunia Marketing.

BNI Ajak Kain Tenun Dayak Hingga Aksesoris Sleman Promosi di Tokyo

$
0
0

PT Bank Negara Indonesia (BNI) turut berpartisipasi dalam Festival Indonesia yang diselenggarakan di Tokyo, Jepang. Festival itu digelar dalam rangka memperingati 60 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Jepang. Pada pameran itu dua mitra binaan BNI yang menghasilkan produk layak ekspor turut diajak untuk berpromosi di Negeri Sakura ini.

Mitra binaan yang diajak adalah Galeri Kerajinan Tenun Ikat Dayak asal Pontianak, Kalimantan Barat dan Jendra Jewelry asal Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kedua mitra binaan BNI ini telah mulai berpromosi sejak dibukanya Pameran Indonesia di Tokyo, Jepang, Sabtu (28 Juli 2018).

Corporate Secretary BNI Kiryanto mengatakan dengan ada festival tersebut berharap akan membuka peluang bagi mitra BNI dalam menjaring calon pembeli baru dari luar negeri, sehingga nantinya dapat berkontribusi dalam meningkatkan ekspor Indonesia. Mitra-mitra binaan yang diajak pun sudah dibekali kemampuan untuk menjual produk melalui pasar online karena mereka merupakan anggota aktif di Rumah Kreatif BUMN (RKB) yang dibina oleh BNI.

Kiryanto menambahkan bahwa kain tenun tersebut merupakan warisan budaya nenek moyang Suku Dayak yang perlu dilestarikan dan layak mendapatkan perhatian warga dunia. Untuk itulah BNI membawa Galeri Kerajinan Tenun Ikat Dayak untuk turut berpartisipasi dalam Festival Indonesia di Tokyo.

Galeri Kerajinan Tenun Ikat Dayak menjadi wadah bagi para penenun Suku Dayak untuk melestarikan budayanya dan di saat yang bersamaan memasarkan hasil tenunannya ke pasar yang lebih luas. Dengan semakin dikenalnya kain tenun tersebut, maka diharapkan penjualannya akan meningkat yang berujung pada meningkatnya pula kesejahteraan hidup para penenun Suku Dayak.

Masalah yang kerap kali dihadapi oleh para penenun Suku Dayak adalah permodalan dan ketersediaan bahan pewarna alami. Bahan pewarna alami yang bersumber dari alam kerap kali semakin sulit didapat karena proses pengambilannya yang masih belum memikirkan aspek kelestarian. Untuk itu, BNI sebagai pembina memberikan permodalan serta pelatihan bagi para penenun Suku Dayak tentang pemanfaatan sumber bahan pewarna yang lebih ramah lingkungan.

“Pada akhirnya, tidak hanya melestarikan budaya serta meningkatkan penjualan dan kesejahteraan penenun, proses pembuatan yang lebih ramah lingkungan dapat memberikan nilai lebih tersendiri,” ujar Kiryanto.

Dalam mengembangkan usahanya, Galeri Kerajinan Tenun Ikat Dayak telah menerapkan dua jenis pendekatan, yaitu pendekatan cultural yang bertujuan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas penenun. Serta, pendekatan structural yang mendorong adanya perhatian dan kebijakan yang berpihak bagi para penenun sebagai pelaku usaha mikro-kecil. Strategi pemasaran yang telah dilakukan antara lain mengadakan business meeting, mengikuti pameran, hingga katalog/ leaflet.

 

The post BNI Ajak Kain Tenun Dayak Hingga Aksesoris Sleman Promosi di Tokyo appeared first on Portal Lengkap Dunia Marketing.

2 Tantangan Utama UMKM Indonesia

$
0
0
Maskapai penerbangan mulai berfokus pada personalisasi

strategi mobileSebuah studi menyatakan bahwa 82% bisnis hancur akibat manajemen arus kas yang dikelola dengan buruk. Artinya, banyak pengusaha yang kurang memerhatikan arus kas dan mengelolanya untuk pengembangan bisnis. Baca: Steak Hotel by Holycow! Berangkat dari Pembukuan Ala Warung

Studi Deloitte dan Visa terhadap Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di ASEAN menemukan bahwa arus kas macet adalah permasalahan finansial nomor satu bagi UKM Indonesia. Tantangan terberat selanjutnya adalah terkait penagihan invoice, di mana 22-26% dari tagihan akan dilunasi secara terlambat.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Modalku meluncurkan menyediakan berbagai solusi arus kas melalui produk Trade Finance.

Rangkaian produk ini merupakan pembiayaan modal tambahan bagi UMKM dalam menjalankan rantai bisnisnya, baik dalam proses invoice di antara UMKM dengan klien/pelanggannya atau terkait pembiayaan di antara UMKM dan supplier/penyedia barangnya.

Sigit Aryo Tejo, Head of Micro Business Modalku mengatakan bahwa suatu bisnis, terutama usaha kecil, selalu membutuhkan arus kas yang lancar agar operasional usaha maksimal. Apabila pendapatan UMKM sering terlambat dilunasi pelanggannya, maka perputaran kas usaha akan terkena dampak negatif.

Bagi bisnis di sektor perdagangan (trade sector) yang secara konsisten membutuhkan persediaan barang dari supplier, tagihan supplier yang harus segera dibayar bisa memacetkan arus kas apabila UMKM memerlukan kas yang ada untuk menjalankan proyek bisnis.

“Rangkaian solusi arus kas kami diharapkan akan semakin memperluas jangkauan modal usaha bagi UMKM yang selama ini kurang terlayani oleh fasilitas pinjaman dari ekosistem keuangan yang sudah ada,”  ujar Sigit.

 

The post 2 Tantangan Utama UMKM Indonesia appeared first on Portal Lengkap Dunia Marketing.

Geprek Bensu Umumkan Pemenang Umroh & Holy Trip

$
0
0

Outlet Geprek Bensu yang memiliki khas ayam geprek yang sangat di minati oleh masyarakat luas. Berdiri sejak 17 April 2017 ini menargetkan mampu membuka 100 outlet di seluruh Nusantara pada 2018. Tak hanya gencar membuka outlet baru, Geprek Bensu pun berupaya memberikan experience yang baik terhadap pelanggan setia dan para pecinta kuliner. Dilatar belakangi hal tersebut Kami memiliki program undian Hadiah Umroh dan Holy Trip gratis setiap satu tahun sekali.

“Tahun 2018 ini merupakan tahun pertama untuk kegiatan kami yaitu pengundian hadiah Umroh dan Holy Trip bagi para pembeli setia Geprek Bensu dan rencananya akan dilakukan setiap tahun. Rencananya, program undian ini akan kami lakukan setiap satu tahun sekali dengan pembelian makanan di Geprek Bensu Real by Ruben Onsu bagi semua pelanggan setia kami,” ujar Ruben Onsu.

Ketika disinggung mengenai ekspansi outlet, nyatanya Geprek Bensu tak hanya merambah wilayah Indonesia saja tapi juga menyasar Asia. Pada bulan Agustus lalu Geprek Bensu buka di Hongkong dan di September 2018 ini Geprek Bensu akan hadir di Shanghai. Ruben menambahkan, ini merupakan jawaban dari Geprek Bensu untuk memenuhi keinginan para pencinta setia kuliner nusantara di luar negeri.

Seperti diketahui, setiap outlet Geprek Bensu terdapat lebih-kurang 35 karyawan. Dibukanya setiap outlet juga membuka peluang usaha bagi pemasok bahan makanan. Keperluan bahan utama saja sekitar 45 ton per minggu untuk area Jabodetabek saja. Tidak hanya peluang usaha, tetapi memberikan juga lapangan pekerjaan bagi para masyarakat sekitar outlet yang membutuhkan pekerjaan.

Selain Hong Kong, Geprek Bensu juga akan membuka di Taiwan, Macau, Thailand, dan Malaysia. Sementara untuk Eropa, Ruben berencana akan membuka di Amsterdam, Belanda.

“Tahun ini, kami akan membuat sesuatu yang baru dengan mengeluarkan Bensu Bakso. Kami juga akan melaunching brand group kami yang akan di bernama Bensu.co. Kami selalu membuat inovasi-inovasi baru dan pastinya akan membuka lapangan pekerjaan yang sangat banyak bagi masyarakat sekitar,” ujar Ruben.

The post Geprek Bensu Umumkan Pemenang Umroh & Holy Trip appeared first on Portal Lengkap Dunia Marketing.

Kolaborasi Dua Gadis Muda Lahirkan Lipstik POSY Beauty

$
0
0

Jakarta, 11 Oktober 2018 – Dua gadis muda ini membuktikan bahwa generasi milenial tidak selalu identik gaya hidup konsumtif. Diandra Bernadin, mahasiswi Universitas Gadja Mada dan rekannya Amanda Neola justru memutuskan berwirausaha di kala muda. Keduanya berkolaborasi membesut lipstik merek “POSY Beauty”.

POSY Beauty merupakan merek lipcream matte Indonesia di bawah bendera PT Jooliet Mitra Gemilang. Tak terasa, beberapa waktu lalu, tepatnya 11 September 2018 POSY Beauty merayakan hari ulang tahun pertamanya. Keberhasilan POSY Beauty selama ini, salah satunya karena menggandeng beauty blogger untuk mempromosikan produknya.

Di pasar lokal POSY Beauty mulai mendapat sambutan dari masyarakat. Hal ini terlihat dari ulasan (review) bernada positif dari para beauty influencer, artis, dan customer. Ulasan mereka bisa dilihat di media sosial, blog ataupun Youtube. Mereka bilang, Posy Lipstick Matte recommended untuk digunakan. Tidak sedikit ajakan kerja sama dari beauty blogger di seluruh Indonesia.

Amanda Neola (kanan) dan Diandra Bernadin (kiri) pendiri lipstik POSY Beauty

Diandra, pendiri dan CEO POSY Beauty mengatakan, sejak awal dia sangat serius dan sepenuh hati membangun POSY Beauty. Dia juga berupaya mengakomodir tuntutan tren dan kebutuhan konsumen saat ini yang sangat berbeda dengan konsumen era sebelumnya.

Menurut Diandra, konsumen saat ini sudah sangat paham suatu produk, bahkan sebelum mereka membelinya. “They can just simply Google it untuk mencari review product yang mereka cari, konsumen sudah sangat aware dengan kualitas, untuk itu POSY Beauty saya rancang dengan kualitas yang terbaik yang saya yakin akan menjadi top brand untuk mengharumkan nama negri ini,” paparnya.

Dia menambahkan, melalui POSY Beauty dia ingin mengubah mindset bahwa local product is also low quality. Menurut dia ini kesalahan besar, karena saat ini produk lokal mampu bersaing dengan produk asing.

“Dan kosmetik jenis dekoratif itu perlu adanya experience, untuk itu POSY Beauty saat ini sedang gencar juga untuk ada di offline store, tidak hanya di online, karena itu tadi, konsumen untuk produk dekoratif butuh experience, butuh merasakan terlebih dahulu sebelum membeli,”imbuh Diandra.

POSY menawarkan lipstik cair yang mampu bertahan selama 24 jam tanpa membuat bibir kering dan mengalami dehidrasi. Kelebihan lainnya, pengguna tidak perlu melakukan sentuhan touch-up setelah makan atau merasa cemas warnanya akan berantakan karena makanan berminyak.

Ada lima warna lipstick Posy Beauty yang sudah diluncurkan, yakni Peach Brown, Greed : Dark Brown, Lust : Dark Purple, Pride : Red Maroon,Wrath : Pure Brown. Rangkaian 5 warna ini merupakan warna-warna yang lengkap untuk sehari-hari, Envy, Greed, dan Wrath, merupakan warna yang dapat digunakan pada siang hari, cenderung nude. Sedangkan Lust dan Pride merupakan warna bold yang cocok untuk di pakai malam hari.

Lipstick liquid matte POSY dibandrol dengan harga cukup terjangkau, Rp 149,900/pcs dan harga 1 set Sins of Desire (5pcs) Rp 699.900. Diandra dan Amanda POSY berambisi bisa meraih sukses di pasar lokal dan regional. Ke depan, POSY Beauty berencana masuk pasar ASEAN, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.

 

The post Kolaborasi Dua Gadis Muda Lahirkan Lipstik POSY Beauty appeared first on Portal Lengkap Dunia Marketing.

Sejumlah Pengusaha Muda akan Ramaikan IYES 2018

$
0
0

Jakarta, 24 Oktober 2018 – Kahmipreneur akan menggelar Indonesia Young Entrepreneur Summit (IYES) 2018. Perhelatan tersebut akan berlangsung 28 Oktober 2018, di Artpreneur Ciputra World, Kuningan, Jakarta mendatang. IYES 2018 yang bertemakan ‘Arah Baru Ekonomi Indonesia’ bertujuan melahirkan pengusaha muda baru sekaligus menyambut momentum peringatan 90 tahun hari Sumpah Pemuda.

Sejumlah pengusaha direncanakan akan tampil sebagai pembicara diantaranya, Sandiaga Uno (Pengusaha Nasional) sebagai Pembicara Utama serta pembicara lainnya yaitu Diajeng Lestari (CEO HIJUP), Angkie Yudistia (CEO Thisable Enterprise), Gamal Albinsaid (CEO Indonesia Medical), Hendra Noviyanto  (Co-Founder Warunk Upnormal), dan Muhamad Fajrin Rasyid (Co-Founder & President Bukalapak.com).

Pendaftaran IYES 2018 telah dibuka secara online mulai bulan September 2018. Sampai kemarin (Kamis, 24/10/18) peserta yang mendaftar telah mencapai 1.500 orang. “Ajang ini merupakan ajang berkumpulnya para entrepreneur-entrepreneur serta creator-creator muda yang ingin membangun dan menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, kami berharap ajang ini dapat membantu dan mencetak lebih banyak wirausaha-wirausaha unggul yang dapat bersaing menciptakan banyaknya lapangan pekerjaan,” tutur Pendiri KAHMIPreneur, Kamrussamad.

Salah satu pembicara yang akan hadir di IYES 2018, Hendra Noviyanto. Co-Founder Warunk Upnormal ini akan berbagi pengalaman bagaimana membangun dan mengembangkan Cita Rasa Prima, perusahaan yang bergerak dibidang kuliner. Cita Rasa Prima menaungi beberapa merek restoran, antara lain Warunk Upnormal, Bakso Boedjangan, dan Nasi Goreng Rempah Mafia.

Co-Founder Warunk Upnormal Hendra Noviyanto dan Pendiri KAHMIPreneur Kamrussamad dalam jumpa pers menyambut Indonesia Young Entrepreneur Summit (IYES) 2018.

“Ini merupakan ajang inspiratif yang dapat menghasilkan entrepreneur-entrepreneur muda yang nantinya dapat menciptakan lapangan pekerjaannya sendiri. Jadi harapannya, dengan ajang ini jangan pernah takut dalam membangun bisnis serta terus melakukan transformasi-transformasi bisnis seperti mentransformasi system dan teknologinya,” tutur Hendra.

Hendra mengatakan, Warunk Upnormal mengombinasikan konsep kuliner dan co-working space, dimana pengunjung dapat menyantap makanan sambil bekerja di Warunk Upnormal selama berjam-jam. Saat ini, Upnormal memiliki 208 cabang di seluruh Indonesia. “Cuma kami berani yang bilang, Upnormal punya 100 stop kontak,” tuturnya.

Untuk menjawab tuntutan era digital, Upnormal sudah meluncurkan aplikasi mobile (mobile apps) yang saat ini baru bisa digunakan untuk program point reward. Hendra mengatakan, baru dua minggu diluncurkan aplikasi Upnormal sudah diunduh sebanyak 50 ribu kali. “Ke depan, aplikasi ini bisa untuk pesan makanan,” tuturnya.

The post Sejumlah Pengusaha Muda akan Ramaikan IYES 2018 appeared first on Portal Lengkap Dunia Marketing.

Sumpah Pemuda Dulu dan Kini: Disruptif Anak Kolonial dan Melanial

$
0
0

Jakarta, 29 Oktober 2018 – Hari Sumpah Pemuda yang kita peringati tiap tanggal 28 Oktober setiap tahun merupakan buah dari terobosan anak-anak muda pada zamannya. Beberapa tokoh muda saat itu seperti Soenario, J. Leimena, Soegondo Djojopoespito, M.Yamin, Amir Syarifuddin Harahap, dan W.R. Supratman berhasil menembus sekat-sekat kesukuan yang membelenggu, sehingga menyulitkan bangsa kita untuk bersatu dan meraih kemerdekaan.

Sumpah Pemuda akhirnya menelurkan tiga ikrar penting yang mewarnai perjalanan bangsa Indonesia hingga hari ini, yaitu bertumpah darah satu, tanah air Indonesia; berbangsa satu bangsa Indonesia, dan berbahasa satu bahasa Indonesia. Untaian ikrar ini menjadi legacy bagi bangsa kita  dan akan tetap relevan sampai kapan pun. Tidak berlebihan jika pengusaha nasional Sandiaga Uno menyebut perjuangan mereka sebagai disrupsi anak-anak zaman kolonial.

“Mereka ketika itu memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, bukan bahasa Jawa yang banyak digunakan. Ini merupakan sikap disruptif anak-anak kolonial,” tutur Sandi saat jumpa pers Indonesia Young Entrepreneur Summit (IYES) 2018, di Artpreneur Ciputra World, Kuningan, Jakarta, Minggu (28/10/18).

Di era zaman kemerdekaan, sikap disruptif mesti dimiliki generasi milenial. Sikap disruptif bisa diwujudkan dengan menjadi entrepreneur dan menciptakan lapangan pekerjaan ketimbang menjadi karyawan. Sandi juga menghimbau anak-anak milenial jangan hanya menjadi generasi konsumen, namun menjadi generasi yang menciptakan sesuatu untuk dipasarkan.

“Mereka (pencetus Sumpah Pemuda) 17 tahun lebih awal mencetuskan Sumpah Pemuda sebelum kemerdekaan. Sekarang kita kurang lebih 15-20 tahun lagi akan menuju puncak bonus demografi. Apa yang milenial sekarang ikrarkan, ini yang kita tanya kepada mereka,” tutur Sandi.

“Karena yang paling tahu milenial adalah milenial sendiri. Jadi kami justru bertanya sumpah apa yang akan mereka sampaikan supaya Indonesia pada 100 tahun peringatan Sumpah Pemuda dan milenial benar-benar menjadi pengisi kemerdekaan, dan kita betul-betul akan bangga jika melihat milenial menghasilkan karya-karya terbaik untuk bangsa,” imbuh Sandi.

Ki-ka : Hendra Noviyanto Co-Founder Warunk Upnormal, Gamal Albinsaid CEO Indonesia Medical, Fajrin Rasyid Co-Founder dan President Bukalapak.com, Kamrussamad Founder Kahmipreneur, Sandiaga Uno Pengusaha Nasional, Angkie Yudistia CEO Thisable Enterprise, Diajeng Lestari selaku CEO Hijup.com dan Miftah Sabri CEO Salasar.com

Pendiri KAHMIPreneur, Kamrussamad mengatakan, selaku penyelenggara IYES 2018 dia merasa senang atas antusiasme peserta. Peserta tidak hanya berasal dai sekitar Jakarta, namun dari berbagai daerah di Indonesia.

“Di awal, kami menargetkan hanya akan diikuti oleh 1,000 orang saja, ternyata kenyataannya malah membludak melebihi kapasitas. Ini merupakan awal yang baik ajang IYES 2018, para kawula muda dan masyarakat Indonesia masih sangat bersemangat untuk menjadi entrepreneur-entrepreneur serta creator-creator muda yang gigih dan andal dalam membangun dan menciptakan lapangan pekerjaannya sendiri,” tuturnya.

Puncak IYES 2018 diisi dengan berbagi inspirasi dari lima pengusaha muda. Diajeng Lestari CEO Hijup.com, mengaku menjadi pengusaha karena terinspirasi dari mata kuliah Management of Change ketika kuliah S1.

Background saya ilmu politik. Waktu ikut kuliah ketahanan nasional, dosen saya mengatakan ketahanan suatu negara bukan hanya ditentukan jumlah tentara, tapi berapa banyak produk suatu negara bisa masuk ke negara lain,” tuturnya.

Tahun 2011, Diajeng memberanikan diri mendirikan HijUp, e-commerce B2C (Business to Customer) dengan konsep fashion mall yang khusus menjual produk fashion wanita muslim. Hingga kini, sudah lebih dari 120 merek dari desainer lokal bergabung ke situsnya. HijUp tidak hanya menjual fashion muslim saja serta kini merambah untuk kebutuhan pakaian anak-anak dan produk-produk home & living.

Keterbatasan tidak menyurutkan Angkie Yudistia untuk membangun usaha. Dia memutuskan berwiraswasta karena sebagai penyandang disabilitas dia sulit mendapatkan pekerjaan. Namun wanita cantik ini tidak patah arang. Untuk membantu teman-teman yang senasib dengannya, dia mendirikan social enterprise khusus untuk penyandang disabilitas, yang diberi nama Thisable Enterprise.

Social Enterprise ini didirikan dengan tujuan menciptakan akses bagi para difabel untuk mendapatkan pekerjaan. Kini, sudah ada beberapa perusahaan yang siap menampul difabel sesuai kebutuhan. “Sampai saat ini kami sudah mendidik sekitar 1.700 penyandang disabilitas,” tuturnya.

Keresahan akan dominasi  kuliner asing di Indonesia mendorong Hendra Noviyanto, Co-Founder Warunk Upnormal mendirikan gerai Warunk Upnormal. Dalam kurun waktu 5  tahun dia berhasil mengembangkan perusahaan Cita Rasa Prima yang bergerak dibidang kuliner dengan beberapa merek restaurant seperti Warunk Upnormal, Bakso Boedjangan, Nasi Goreng Rempah Mafia, Sambal khas Karmila, Fish Wow Cheese, dan Martabak Maskulin. Total cabang yang dimiliki mencapai 208 tersebar di seluruh Indonesia.

“Makan harus bahagia, lalu muncul ide bikin tempat makanan yang  higinis. Lalu kami riset, kami cari makanan yang paling sering dimakan orang Indonesia. Kami ingin memperkenalkan makanan di Indonesia,” katanya menceritakan ide berdirinya Warunk Upnormal.

Gamal Albinsaid, CEO Indonesia Medical, merupakan seorang dokter, aktivis wirausaha social, dan CEO Indonesia Medika. Dia juga menggagas berdirinya Klinik Asurani Sampah dan Bank Sampah, yaitu klinik asuransi kesehatan yang biaya preminya bisa dibayar dengan sampah yang ditujukan bagi warga kurang mampu. Tahun 2018 ini Gamal menargetkan  dapat mencetak sekitar 10 ribu wirausahawan social baru melalui Gerakan Jaringan Wirausaha Nusantara. “Bisnis bukan hanya tentang, uang tapi berbuat kebajikan untuk bekal di akhirat,” tuturnya.

Sebelum mendirikan Bukalapak.com, Fajrin Rasyid sempat bekerja sebagai konsultan branding dan web developer. Co-Founder dan President Bukalapak.com ini mengatakan, Bukalapak yang berdiri tahun 2010 saat ini sudah membantu 4 juta UKM di Indonesi. “Yang dijual di Bukalapak semua produk Indonesia, tidak seperti marketplace lain yang juga menjual produk asing,” tuturnya. Hingga saat ini Bukalapak berhasil membuka lapangan pekerjaan kepada 2.500 orang. Yang membanggakan untuk tenaga coding seluruhnya anak bangsa.

The post Sumpah Pemuda Dulu dan Kini: Disruptif Anak Kolonial dan Melanial appeared first on Portal Lengkap Dunia Marketing.


Sukses Gaet 1000 Mitra, Warung Pintar Incar Kawasan Luar Jabodetabek

$
0
0

Jakarta, 7 November 2018 – Warung Pintar, platform yang mengintegrasikan teknologi dengan warung kecil tradisional berhasil membuka 1000 kios di area Jabodetabek. Menyusul kesuksesan ini Warung Pintar menargetkan membuka kios di kawasan luar area Jabodetabek pada akhir tahun 2018.

Dalam kurun waktu 10 bulan, per September 2018, Warung Pintar telah mendorong kemandirian dan kewirausahaan bagi 57% mitra yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan tetap. Satu kios Warung Pintar juga berdampak secara sosial dan ekonomi untuk 5 orang yang terdiri dari 1 orang mitra, 2 orang keluarganya, dan 1 penjaga warung, serta 1 orang dari keluarga penjaga warung.

Dioperasikan oleh lebih dari 2000 pengusaha mikro, Warung Pintar berhasil membukukan transaksi minimal 1.000 aktif setiap bulannya.

CEO Warung Pintar Agung Bezharie mengungkapkan, sejak kuartal dua tahun ini pihaknya terus berinovasi untuk meningkatkan layanan bagi mitra dan pelanggan warung. “Hasilnya terlihat dengan adanya peningkatan signifikan pada pendapatan mitra yang mengalami kenaikan sebesar 37% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya,” tuturnya.

Setiap bulannya ada sekitar 4 ribu proposal yang masuk untuk menjadi mitra Warung Pintar, namun setelah melalui proses seleksi yang diterima menjadi mitra Warung Pintar hanya 5 – 10 persen. “Kita lihat lokasi, keseseriusan, latar belakang calon mitra melalui know your customer. Kita ingin lihat seberapa serius mereka mau maju,” imbuh dia.

Semakin banyaknya jumlah mitra mendorong Warung Pintar untuk memiliki gudang sendiri. Saat ini Warung Pintar baru memiliki satu gudang yang berlokasi di Jakarta.

Salah kios Warung Pintar

Dalam waktu dekat Warung Pintar akan meluncurkan berbagai produk baru yang akan membantu proses bisnis warung, meningkatkan penghasilan mitra warung, dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Adapun terobosan yang sudah dilakukan Warung Pintar untuk para mitranya fasilitas WiFi gratis, charging station, LCD TV serta pembayaran non tunai melalui OVO dan Go-Pay.

“Tentunya hal ini dapat terus diwujudkan dengan berkolaborasi bersama para startup dan institusi lainnya. Sejauh ini telah ada 34 principals yang sudah bergabung untuk menyediakan produk kepada mitra warung dan lebih dari 370 jenis produk tersedia di Warung Pintar,”tutur Agung.

Untuk merayakan 1 tahun berdirinya Warung Pintar, pada 11 November 2018, Warung Pintar akan menggelar “Pesta Rakyat Pintar di Theater Garuda” di Taman Mini Indonesia Indah. Hajatan ini bertujuan untuk mempertemukan para mitra warung, karyawan, strategic partners, merek, dan pemerintah untuk kerja sama lebih lanjut. Warung Pintar menargetkan setidaknya 3.000 pengunjung menghadiri acara tersebut, yang terdiri dari mitra warung dan calon mitra beserta keluarganya.

The post Sukses Gaet 1000 Mitra, Warung Pintar Incar Kawasan Luar Jabodetabek appeared first on Portal Lengkap Dunia Marketing.

Kuliner Thailand Makin Digemari, XIXY Tawarkan Pisang Goreng Penyet

$
0
0

Jakarta, 13 November 2018 – Kuliner Thailand terus merangsek ke Indonesia. Setelah sebelumnya konsumen di tanah air menggemari Thai Tea dan Mangojack, kini mereka dihebohkan dengan kehadiran pisang goreng penyet Thailand

Pisang goreng penyet asal negeri gajah putih ini digemari lantaran diolah dan disajikan dengan cara yang unik. Sebelum digoreng, pisang digeprek atau dipenyet dengan alat khusus hingga tipis, kemudian dibaluri tepung krispi khas Thailand. Setelah digoreng, pisang tersebut kemudian disajikan dengan aneka jenis saus dengan berbagai pilihan rasa.

Hasilnya sebuah penganan yang menggoda selera. Saat ini menu pisang goreng penyet Thailand  menawarkan kemitraan bisnis bagi investor dan calon pengusaha. Kuliner ini ditawarkan melalui merek “XIXY”. Tak perlu modal besar, dengan paket kemitraan sekitar Rp8 juta, siapapun dapat memiliki paket usaha kekinian waralaba pisang geprek Thailand XIXY.

Salah satu waralaba Pisang Goreng Penyet Thailand XIXI

Untuk paket kemitraan XIXY terdiri dari 2 jenis, yakni Paket Raja seharga Rp8,5 juta dan Paket Ratu seharga Rp12,5 juta. Harga kedua paket waralaba tersebut sudah termasuk booth ala kontainer, perlengkapan pengolahan, bahan baku (tepung pintar XIXY), seragam, serta resep pengolahan dalam bentuk VCD.

“Untuk saat ini, XIXY memiliki 3 jenis saus, yakni cokelat, vanilla, dan strawberi yang mana dapat dinikmati dengan cara dicocol maupun dioleskan. Ke depannya, kami juga akan menghadirkan aneka varian rasa saus XIXY baru sesuai tren yang digemari pasar,” ujar Rahma, Marketing Manager Waralaba XIXY.

Rahma mengatakan, pihaknya membuka pintu seluas-luasnya kepada investor atau calon pengusaha yang tertarik pada pisang goreng penyet Thailand . Bahkan, XIXY berani memberikan potongan harga paket waralaba pisang geprek Thailand hingga Rp4 juta selama periode 10 November – 10 Desember 2018.

The post Kuliner Thailand Makin Digemari, XIXY Tawarkan Pisang Goreng Penyet appeared first on Portal Lengkap Dunia Marketing.

Dulu Tukang Cuci Piring, Kini Edy Ongkowijaya Sukses Jadi Bos Restoran

$
0
0

Banyak kisah pengusaha sukses yang mulai dari nol dan harus melewati jalan panjang dan berliku. Seperti halnya Edy Ongkowijaya, pengusaha kuliner D’Penyetz yang memiliki jaringan bisnis di 5 negara.

Sang maestro bisnis kuliner ini butuh perjuangan ekstra keras, sebelum akhirnya meraih kesuksesan dan bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang. Pria kelahiran tahun 1977 ini mengalami jatuh-bangun dalam berkarir dan berwirausaha. Bahkan, ia rela melakukan pekerjaaan apapun demi memenuhi kebutuhan hidup.

“Saya pernah bekerja sebagai tukang cuci piring dan waiter di restoran dan hotel di Singapura. Di minggu yang sama juga menjadi guru les privat (tuition) dan melatih badminton basic untuk anak SD,” tutur Edy.

Perjalanan hidup Edy di Singapura dimulai pada tahun 1993, untuk melanjutkan pendidikan tingkat SMP. Namun, baru setahun di negeri rantau, usaha ayahnya mengalami kebangkrutan. Ia pun diminta pulang ke Tanah Air, karena orang tua tidak bisa kirim biaya.

Bukannya kembali, Edy memilih bertahan dan berjuang di Singapura. Pasalnya, ia yakin di sana lebih ada harapan. Walau konsekuensinya harus mencari uang sendiri untuk biaya hidup dan pendidikannya, termasuk membantu biaya hidup keluarga dan biaya sekolah adik perempuannya di Jakarta.

Tak dimungkiri Edy, merantau di negeri orang untuk melanjutkan pendidikan ataupun bekerja bukanlah perkara muda. Banyak kesulitan yang harus dihadapinya yang sebelumnya tidak pernah dialami sebagai anak yang terlahir dari keluarga yang cukup berada.

Salah satu pengalaman yang tidak pernah terlupakan dalam hidupnya, Edy pernah mengalami bagaimana susahnya hidup di Singapura hanya dengan mengandalkan uang 50 cents atau sekitar Rp 5.000 (kurs sekarang).

“Untuk makan terkadang harus mengandalkan kemurahan hati pemilik kantin di sekolah untuk membungkus sisa lauk yang mau dibuang. Ironisnya, saya pernah makan mi instan dan roti tawar selama hampir 1 bulan lamanya,” kenangnya.

Singkatnya, Edy berhasil merampungkan kuliahnya Universitas Nanyang Polytechnic Jurusan Marketing pada tahun 2000. Dia juga berhasil bergabung dengan perusahaan logistik asal Jepang, meski hanya bertahan tiga tahun. Ini dikarenakan pekerjaannya kurang menantang dan tidak sesuai passion-nya.

Dari situ, Edy memilih untuk berhenti bekerja dan kemudian mengubah jalur karirnya dengan membuka bisnis waralaba Es Teler 77 di Far East Plaza (Orchard Road) pada tahun 2004. Dirinya dipinjami modal oleh seseorang untuk membeli waralaba ini dan berjalan dengan sukses, hingga dilepasnya di tahun 2006.

Modal pengalaman di bisnis kuliner, mendorong Edy untuk mengembangkan usaha lain. Dipilihlah usaha ayam penyet, masakan tradisional khas nusantara dengan menggandengan salah satu merek  waralaba  untuk membuka gerai di Lucky Plaza (Orchard Rd). “Dalam waktu singkat ayam penyet menjadi sensasi dan semakin dikenal masyarakat Singapura,” ungkapnya.

Bawa Ayam Penyet Go Global

Gelombang hidup kembali lagi melanda ketika kemitraan berujung perpisahan. Selama 2 tahun tidak ada laporan pembukuan dan pembagian dividen. Selalu berpikir positif, Edy menjadikan peristiwa ini sebagai pembelajaran dan memetik hikmahnya sebagai modal hidup.

Tak patah arang. Dengan semangat mendirikan usaha sendiri dia pun akhirnya mendirikan Dapur Penyet pada tahun 2009 silam. Di tahun pertama membuka usahanya, ia hampir ikut melakukan semua tugas, baik mengurus manajerial, tugas gerai hingga urusan dapur.

Ia selalu katakan kepada karyawannya, “ You don’t work for me, but you work with me.” sehingga banyak pegawai yang setia kepadanya karena kerendahan hati dan semangatnya dalam berusaha.

Berkat usaha gigihnya, D’Penyetz berkembang pesat. Berawal dari gerai foodcourt yang ada di Jurong Point Mall, jaringan bisnis D’Penyetz kini memiliki lebih dari 100 gerai yang tersebar di 5 negara, meliputi Singapura, Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam dan Myanmar.

“Impiannya D’Penyetz bisa mewakili dan membawa kuliner Indonesia untuk go global. Untuk negara berikutnya kami akan masuk ke Australia (Melbourne) di tahun 2019 dan menargetkan bisa berekspansi ke Amerika Serikat, Canada dan Timur Tengah,” sebut Edy.

Selain merek D’Penyetz, Edy bersama tim juga menaungi beberapa merek lain, yaitu D’Bakso, D’Cendol, D’Minang dan beberapa inovasi baru yang sedang dikembangkan, termasuk visi ke depannya membangun Culinary & Hospitality Training Centre di Indonesia.

Meski telah sukses, Edy tetap menjadi sosok tipikal pengusaha muda yang sederhana, selalu membimbing dan mengembangkan setiap individu untuk bisa maksimal. Kegiatan bakti sosial dan penyantunan ke yayasan yatim – piatu sering dilakukan bersama dengan timnya.

Bagi Edy semua liku – liku kehidupan dan cemohan adalah modal utama untuk bisa menjadi kisah sukses nantinya.  “Apa yang direndahkan oleh manusia, suatu hari pasti akan ditinggikan oleh Tuhan. Hormati dan bahagiakanlah orang tua. Doa ibulah yang sangat ampuh mujarab dan paling berharga di mata Tuhan” pesannya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

The post Dulu Tukang Cuci Piring, Kini Edy Ongkowijaya Sukses Jadi Bos Restoran appeared first on Portal Lengkap Dunia Marketing.

Inilah 6 Pebisnis yang Akan Mengajar di ‘Sekolah Konglomerat’

$
0
0

Jakarta, 22 November 2018 – Peningkatan jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang cukup pesat sejak tahun 2013, mendorong pengusaha Indonesia Mardigu Wowiek Prasantyo menginisiasi sekolah konglomerat untuk UMKM.

“Semakin banyak pengusaha UMKM adalah kabar bagus. Namun data mengatakan bahwa 80% perusahaan muda gagal berkembang. Bahkan mati sebelum tahun pertamanya,” kata Mardigu dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2111/2018).

Mardigu menambahkan, ada banyak faktor yang mempengaruhi sukses tidaknya UMKM. Faktor yang berpengaruh adalah pemasaran dan sumber daya manusia di dalamnya.  “Pengalaman saya 30 tahun berbisnis, saya percaya bahwa bisnis itu bukan apa yang dikerjakan, tapi siapa yang mengerjakan. Bukan apa bisnisnya, tapi siapa orang dibalik bisnis itu. Itu yang terpenting,” kata pemilik 32 perusahaan multinasional ini.

Menyadari akan persoalan tersebut, Mardigu menginisiasi sekolah khusus untuk pengusaha dan profesional yaitu “Sekolah Konglomerat”. “Saya bercita-cita bisa membantu 1000 orang pengusaha bisa menjadi konglomerat. Bener-bener konglomerat. Bisnisnya banyak dan sukses, bisa menyerap ribuan tenaga kerja lokal, dan berkontribusi positif kepada masyarakat,” kata pendiri Rumah Yatim Indonesia dengan 10.000 santri tersebut.

Foto: Istimewa

Mardigu memahami pengusaha pasti sibuk, karena itu ia kelas sekolah ini hanya diadakan 3 hari saja dan wajib menginap dan membawa laptop. Selama tiga hari full nanti, materi yang akan dibahas adalah full hardskill ilmu bisnis.

“Tiga hari adalah waktu yang cukup. Kita ajarkan semua aspek ilmu yang dibutuhkan oleh UKM untuk tumbuh seperti menata organisasi usaha, memiliki hirarki tim , pengembangan SDM, who do what who get what, masalah distribusi, masalah persaingan usaha, masalah market size, masalah birokrasi negara kita bahas semuanya,” tambahnya.

Dalam mengajarkan ilmu tersebut, Mardigu akan ditemani 5 pengajar yang terdiri dari para profesional dan pebisnis senior. Kelima pengajar tersebut Aviliani (Makro Ekonomi, Sekretaris Komite Ekonomi Nasional), Yuswohady (Chief Executive MarkPlus, Penulis 40 Buku tentang Marketing), James Gwee T.H., MBA (Service & Sales Expert), Andi Kartiko (Vice President Telkomsel Cash 2014-2015), dan Handry Satriago (CEO General Electric Indonesia).

Sekolah Konglomerat ini, tambah Mardigu, akan digelar di Mercure Convention Centre, Ancol, Jakarta Utara pada hari Jumat sampai Minggu, 07 – 09 Desember 2018. Ada 150 pengusaha dan profesional dari seluruh Indonesia yang bergabung di sekolah ini.

“Saya sarankan kepada para profesional, dan pengusaha UMKM untuk bergabung di sekolah ini. Ilmu bisnis hardskill, dan network atau relasi bisnis bisa anda dapatkan secara bersamaan di sekolah ini,” pungkasnya.

The post Inilah 6 Pebisnis yang Akan Mengajar di ‘Sekolah Konglomerat’ appeared first on Portal Lengkap Dunia Marketing.

CoHive Buka Coworking Space ke-23 di Yogyakarta

$
0
0

Yogyakarta, 23 November 2018 – Penyedia ruang kerja bersama (coworking space) terbesar di Indonesia CoHive kembali memperlebar sayapnya. Setelah Jakarta dan Medan, CoHive bakal hadir di Daerah Istimewa Yogyakarta. CoHive merupakan perusahaan hasil merger antara Cocowork dan EV Hive.

CoHive nantinya akan berlokasi di Hartono Mall tepatnya di lantai 3 dan direncanakan akan mulai beroperasi pada Februari 2019. Namun, pada Kamis (22/11), CoHive menggelar soft launching coworking space ke 23 tersebut.

CEO dan Co-Founder CoHive Carlson Lau menjelaskan, alasan dipilihnya kota pelajar karena dianggap memiliki potensi besar untuk dirangkul melakukan kolaborasi dan tumbuh bersama. “Image sebagai kota pendidikan yang diisi oleh individu yang gemar belajar dan memiliki talenta kami anggap sebagai peluang untuk tumbuh bersama,” kata Carlson dalam diskusi yang digelar di Hartono Mall, Yogyakarta.

Pertimbangan lain, masyarakat kota Yogyakarta dikenal memiliki semangat ‘guyub’ yang dalam bahasa Indonesia dapat diartikan berkelompok, berkumpul atau pun berkolaborasi.“Berkelompok, berkumpul maupun berkolaborasi segaris dengan semangat CoHive yang ingin menjadi medium setiap lapisan masyarakat untuk saling berkolaborasi,” kata Carlson.

Suasana coworking space milik CoHive, di Hartono Mall, Yogyakarta

CoHive di Yogyakarta, kata Carlson merupakan coworking space pertama bagi CoHive di Indonesia yang berlokasi di dalam mal. Hartono Mall yang terletak di Jalan Ring Road Utara, Yogyakarta, dianggap strategis dan dekat dengan anak-anak muda.

Kehadiran CoHive di Yogyakarta merupakan bagian dari strategi untuk memfasilitasi startup, UMKM, komunitas kreatif, dan freelancer yang dewasa ini kian menjamur di Kota Pelajar.  Hingga kuartal keempat 2018, CoHive sudah memiliki lebih dari 5.000 anggota yang terdiri dari 50 perusahaan. Sekitar 80 persen di antaranya startup di bidang teknologi, HR, logistik dan e-commerce, dan 20 persen perusahaan tradisional di bidang agency, Food and Beverages, dan manufaktur.

“CoHive juga telah mengembangkan bisnisnya bukan hanya di coworking space, tetapi juga menyediakan coliving dan ritel,” kata Carlson. Setelah Yogyakarta, Carlson berencana membuka CoHive di tiga kota lagi yakni Bali, Bandung, dan Makassar pada 2019 mendatang. Hingga akhir tahun 2019, CoHive menargetkan memiliki 40 coworking space di berbagai daerah di Indonesia.

The post CoHive Buka Coworking Space ke-23 di Yogyakarta appeared first on Portal Lengkap Dunia Marketing.

Viewing all 201 articles
Browse latest View live